Monday, August 13, 2018

Wanita Pejuang Gagal Ginjal



Pernah mendengar kalau seorang menantu perempuan selalu merasa tidak nyaman dengan ibu mertua? Sering sepertinya saya mendengar ini

Momok ketika akan menjalani pernikahan adalah cerita-cerita yang terkesan seram tentang sosok seorang perempuan yang sebelumnya berkuasa penuh terhadap anak laki-lakinya. Layaknya saingan terberat adalah beradaptasi dengan Beliau yang telah melahirkan calon pasangan kita kedunia.

Kesan yang memang menjadi cerita umum dibumbui dengan drama-drama khusus tentang sosok "Ibu Mertua". Ah sudahlah nanti kalau memang waktunya nggak cocok ya akan ada jalan tengah. Ssssttt..  boleh juga berfikiran seperti itu, namun tidak semua akan bisa berfikir jernih ketika hal yang tidak diinginkan terjadi. Yup, seilisih paham dan aturan-aturan yang harus kita patuhi ketika sudah menjadi bagian dari keluarga pasangan kita.

Kemudian saya sangat merasa bersyukur dengan apa yang terjadi sekarang ini,
Ternyata memang kita tidak pernah diperbolehkan menjustifikasi tentang istilah "Ibu Mertua Musuh Terbesar Menantu Wanita". Ibu mertua yang mana dulu? dan menantu yang mana dulu?


Ibu begitu aku memanggilnya, senyum hangat dengan ketulusan beliau yang akan selalu menghiasi wajahnya. Kenal dengan inner beauty? beneran ada di hati beliau. Parasnya memang tidak termasuk dalam golongan menawan, kulitnya pun tak cerah, badannya mungil namun jiwanya besar, cara berpandangnya luas, dan hatinya selalu damai.

Kata-kata yang diucapkannya selalu dengan doa kebaikan ☺

Beliau tak bisa seaktif seperti 6 tahun lalu ketika kita masih baru mengenal sebagai satu keuarga. 6 tahun silam, beliau merasa tidak nyaman dalam segala aktifitasnya. Signal tidak enak ini membuat kami merasa gelisah, dan kami memutuskan untuk memeriksakan ibu ke RS.

Ketika masuk ke UGD di salah satu RS Swasta di jogja, ibu kemudian ditangani oleh suster dan dokter. Mereka melakukan pengecekan laboratorium dan ketika hasilnya keluar, kami pun sontak dengan pandangan yang terasa hampa. Dari hasil lab menunjukkan bahwa tingkat kreatininnya melebihi dari batas normal seusia beliau.

GAGAL GINJAL

Beliau harus melakukan hemodialisa atau cuci darah. Saya tidak pernah mengetahui bagaimana proses cuci darah, apakah itu hanya sekali dilakukan atau seperti apa? Apakah seorang yang terkena gagal ginjal harus transplatasi ginjal seperti banyak yang dilakukan orang-orang?. Kami tidak bisa mengetahui jawaban itu pasti dengan segera.

Sedih iya, namun kami harus berfikir untuk melakukan tindakan yang terbaik. Menurut dokter yang menangani, bahwa beliau harus melakukan cuci darah 2 kali seminggu. Baiklah, kami bisa sedikit menerima ini sebagai hal baru yang harus dijalani oleh ibu.

Apa ibu putus asa? iya diawal, namun support system yang kami namakan keluarga ini bisa memberikan semangat baru untuk ibu.

Alhamdulillah semua telah dicover oleh BPJS ❤

Alhamdulillah ibu juga semangat meskipun untuk beberapa tahun lagi terus menjalani proses cuci darah. Proses ini memakan waktu kurang lebih 4 s/d 5 jam, ibu hanya tidur terlentang dengan jarum besar menusuk di tubuhnya. Kemudian untuk mempermudah prosess hemodialisanya ibu melakukan operasi Cimino. Jadi tidak perlu lagi pindah-pindah jarum ketika proses hemodialisa. Terasa sekali ketika memegang tangan kiri ibu, ada denyut yang kencang dan jika didengarkan ada desiran aliran darah. Cimino ini bukanlah alat yang dimasukkan  di dalam tangan, namun menurut keterangan adalah antara pembulu vena dan arteri disambung sehingga membentuk sambungan. 

Setiap percakapan dan pertemuan kami, banyak hal positif yang ibu tularkan. Beliau tidak menyuruh untuk melakukan sesuatu, namun memberikan contoh how to practice. 

Ibu adalah manusia yang ALLAH berikan kesabaran yang begitu besarnya. Mempunyai suami yang berbeda agama dengannya. Namun tidak pernah menyurutkan doa beliau agar bapak bisa menjadi imam yang utuh dikeluarga. Ibu tidak pernah melarang bapak untuk beribadat sesuai kepercayaannya, tidak pernah menyuruh pula untuk berpindah ke agama yang ibu anut. 

Bagaimana ibu memberikan pengertian ke anak-anaknya?

Bapak dan ibu sepakat, anak-anak akan mengikuti cara beribadah ibu. Bapak pun selalu mendukung ibu dan membantu ketika membangunkan anak-anaknya untuk sholat shubuh. Bapak dan ibu menggendong anak-anaknya (salah satunya adalah suami saya), untuk dibawa ditempat wudhu. 

Hanya doa dari seorang istri terus dipanjatkan agar ALLAH membuka jalan terbaik untuk suaminya. Anak-anaknya baru tau jika bapak berbeda agama ketika suami saya sudah kuliah. 

Bagaimana bisa? bisa, bapak tetap ikut berpuasa dan untuk urusan shalat bapak memang tidak pernah berjamaah dengan anak-anaknya. Namun ketika waktu sholat bapak paling getol untuk meminta anak-anakny melakukan sholat. 

Sampai akhirnya ketika bapak melakukan perjalanan sendiri dengan kereta menuju ke Jakarta, ALLAH membukakan pintu hati bapak dan Alhamdulillah bapak menjadi mualaf. Doa istri yang terus bermunajat lebih dari 18 tahun untuk sang suami, alhamdulillah ALLAH ijabahi. 

Ketika bapak menjadi muallaf, ALLAH berikan kemudahan dalam proses belajar beribadah dan membaca AL-Quran. Sholat sunat tidak pernah ditinggalkan, bahkan beliau menjadi muadzin dikampung. Alhamdulillah dipermudah dan dipercepat bapak dan ibu untuk menunaikan ibadah haji.

Kesabaran ibu selalu diuji dan lulus dengan baik. Untuk saat ini tidak hanya ujian sakit gagal ginjalnya, namun ujian datang dari bapak. Bapak saat ini sedang mengalami pikun dan itu menguras energi kesabaran ibu. 

Namun setiap kali saya menjemput ibu setelah proses cuci darah, beliau bercerita bagaimana sikap bapak dirumah (karena kami tidak tinggal satu atap). Saya yang mendengarnya saja, seperti kewalahan dengan harus mengulang-ulang cerita ke bapak. Ada tuduhan ibu selingkuh lah, karena perut ibu yang membuncit akibat cairan yang tidak bisa keluar dikarenakan fungsi ginjal sudah tidak maksimal.

Namun yang tidak pernah ibu tinggalkan adalah berdoa untuk diberikan kekuatan. Kekuatan untuk menyikapi bapak dan merasakan sakit yang dideritanya. Ibu selalu berfikiran positif kepada setiap orang, namun ibu adalah orang yang cerdas.

Beliau bukan gemar menonton sinetron, namun lebih suka menonton berita-berita. Wawasan ibu lebih luas dan update sepertinya daripada saya ini hehehe.. 

Ketika saya pulang dari rumah ibu, beliau selalu berucap "ini adalah calon penghuni surga". Subhanallah, saya diberikan ibu mertua yang selalu berucap dan berkata baik. ALLAH tunjukkan kepada saya, bagaimana seharusnya seorang istri bersikap kepada suami dan anak-anaknya.

Ibu - selalu ada kenangan terindah untukmu, selalu ada canda yang menemani kita dalam guratan rasa sakit. Ibu - aku selalu merindukan untuk bertemu denganmu agar engkau mendoakanku terus untuk menjadi penghuni surga. 

Ibu keihklasan dan semangatmu untuk menjalani penyakit ini adalah sebagai penghapus dosa. Tidak pernah ada penyesalan ketika aku bertemu denganmu. Engkau memberikan contoh bukan menyuruh. 

Ibu selalu dalam semangatmu sebagai pejuang Gagal Ginjal.

#kmoalineaku

2 comments:

  1. Tidak semua mertua seperti kok.
    Kadang suka sebel sendiri ketika sinetron jaman sekarang melebih2kan.
    Akibatnya ya ibu mertua selalu berkonotasi negatif.
    Ah, semoga ibu selalu semangat menjalani hari2nya dan tak pernah menyerah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul banget mas hans, media berperan gede juga galam menjudge seseorang. Entah itu ibu tiri, ibu mertua, dan berbagai profesi lainnya. Amin amin,, sekarang wanita pejuang ginjal sedang drop, mohon doanya mas hans ..

      Delete

 

Instagram @pujiariningsih

back 2 right way Template by Ipietoon Cute Blog Design