Wednesday, December 29, 2010

BEING HAPPY



Sudah lama barang ini menjadi idaman, tak pernah lupa untuk selalu menantinya. Keberkahan ALLAH tak akan mengambang dalam benak saja, tapi ini nyata dan harus didasari rasa SYUKUR "Alhamdulillah" inilah ucapan yang ada jika kita mendapat kebahagiaan dan keberkahan (jika muslim atau bagi yang non muslim dengan doanya sendiri). Semoga ini akan tetap selalu ada dalam kehidupan kita, jangan pergi kebahagiaan. Aku mohon untuk tetap berada disamping dan selalu menyanjung hidup ini dengan bersanding.

Pernah mengira bahagia itu milik orang yang memiliki keluarga yang berhasil, hanya untuk orang orang dewasa yang memiliki kehidupan yang layak dan berada, atau hanya milik baby yang lahir dengan suci, anak kecil yang lari tanpa beban, menangis tanpa merasa perih. Mungkin pernah berfikir kebahagiaan itu ketika kita mendapat sebuah prestasi kemudian disanjung, mendapat perhatian lebih, lulus dengan predikat cumlaude, kemudian mendapat pekerjaan dengan gaji besar, mendapat pasangan yang ideal, menikah yang diiringi memiliki rumah mewah serta dilengkapi dengan mobil, setiap hari makananan tersedia plus dilayani pembantu yang siap diberi perintah. Cerita berlanjut setelah setahun menikah dikarunia seorang anak sehat, lucu dan seterusnya hingga dalam masa lanjut usia kita tetap tidak mengalami kekurangan uang.
Ya itu perkiraan saya dulu, saya mengira kebahagiaan adalah memang sudah digariskan dan kita yang mengikuti garis itu. Tanda silang besar bagi Anda yang berfikir sama dengan apa yang pernah saya fikirkan. Kebahagiaan adalah sebuah keadaan yang harus kita buat sendiri garisnya. Tepat sekali, seperti ibu menyulam diatas kain atau seperti adik kita yang sedang menggambar sebuah pemandangan indah di kertas gambarnya yang putih.
Itu saya pelajari ketika saya mendapati buku yang saya pinjam dari seorang teman, dan ternyata buku ini juga merupakan buku pinjaman teman saya yang tidak diambil pemiliknya :D dengan kata lain saya adalah orang ketiga dalam kasus ini. xixixixi.. berharap empoenya buku ini dapat kebahagiaan karena sudah meninggalkan buku ini ke teman saya dan selanjutnya diwariskan ke saya (evilsmirk). Baiklah, sebaiknya saya membagikan ilmu bahagia ini ke Anda. Silakan diambil yang bermanfaat dan yang bisa anda terapkan, yang dirasa kurang memberi faedah mohon untuk diabaikan dengan meghapus tanda tag (hahahha emang picture di FB).


Nah, buku inilah yang saya maksudkan. Mungkin sudah banyak Anda yang pernah menemui buku ini, atau bahkan sudah tamat dan katam lahir - batin :D ... yang jelas saya hanya ingin berbagi. Fikiran kita ini adalah sebuah pola.
Yup, fikiran merupakan pola dasar kita untuk mendapatkan gambaran bagaimana cara kita melangkah. sebelum kita menuju ke pola, coba kita mereview fikiran kita. Pada saat anda bernafas apakah fikiran anda selalu tertuju pada bagaimana kita bernafas? atau ketika kita sedang makan, apakah anda juga akan berfikir apa yang terjadi setelah saya mengunyah kemudian gigi geraham saya merobek makanan, selanjutnya lidah saya memberikan pelumas (air liur) dan makanan saya dikirim melalui kerongkongan kemudian akan di cerna didalam perut dan seterusnya selanjutnya berikutnya. apakah setiap anda memasukkan satu suap makanan, fikiran anda terpancang pada proses ini semua?
Tidak, anda tidak melakukan ini dengan fikiran sadar anda. Semua itu Anda lakukan dengan fikiran bawah sadar Anda. Alam bawah sadarlah yang menentukan sebagian besar dari hasil yang kita peroleh dalam hidup kita.
Pernahkah Anda mengalami bahwa kehidupan Anda berulang? Apakah Anda pernah mendapati teman yang selalu datang terlambat setiap dia memiliki janji dengan Anda? Dalam buku ini diceritakan bahwa dia (penulis) pernah bermain tenis dengan seorang teman yang selalu datang terlambat. Mereka biasanya bermain di Hilton sebelum berangkat kerja. Biasanya dia mengingatkan , "David, besook kita main tenis jam tujuh." David menanggapi, " Saya akan datang." "Kau yakin ingat waktunya?" "Jam tujuh. Saya pasti datang!".
Keesokan harinya, jam 7.15, David benar-benar datang. Ia telah siap dengan berbagai alasan. "Anakku meminjam raketku dan menaruhnya di bawah tempat tidurnya." Minggu berikutnya, hal yang sama terjadi. Ja, 7.16, David datang. Alasannya: "Sepatu tenisku yang sebelah tidak ketemu!" Minggu berikutnya lagi ia datang tepat jam 7.15. "Ikan masku sakit sehingga anakku menangis terus-terusan!" Begitu seterusnya, mulai dari alasan aki mobil mati, mobil tidak bisa distarter, kunci mobil hilang, sampai celana dalam yang masih terendam dalam mesin cuci.
Akhirnya sang penulis berkata kepada David, "David ayo kita buat perjanjian. Mulai sekarang, untuk setiap satu menit keterlambatanmu kau harus memabayar satu dolar." Hari berikutnya, David berlasan pundaknya sakit dan sejak saat itu mereka tidak pernah melakukan olah raga tenis lagi.
Kadang sering kita berfikir, keadaanlah yang membuat jadi begini. dengan tidak sadar si David ini telah membuat pola bahwa saya selalu terlambat.

OK ini adalah part 1 tentang POLA TERLAMBAT,

0 comments:

Post a Comment

 

Instagram @pujiariningsih

back 2 right way Template by Ipietoon Cute Blog Design