Monday, May 6, 2013

Bidadari Hitam

"Ini jaketnya Bima ketinggalan"
Tidak ada raut kehilangan dalam paras cantik dari seorang yang seharusnya berhati lembut.
"Bi', harus kemana langkahku ini menerpa jalan yang jauh didepannya banyak kerikil dan bebatuan?", Arya bertanya dengan mata yang tak kuat lagi menahan tumpahan air dari lubuk hatinya.
"Sabar mas Arya, apalagi yang dapat bibi lakukan untuk hal ihwal yang mas Arya temui sekarang.", bibi membantu menenangkan Arya yang kala itu lemas dan berurai air mata.

Rumah itu ramai dengan hiruk pikuk 2 bocah (kakak-beradik) yang selalu berteriak-teriak memanggil nama Mama. Terlihat sepasang merpati sedang melolohi anaknya yang berada dalam jerami, karena sang anak masih belum mampu terbang tinggi untuk mencari makanannya sendiri. Sesekali mereka pergi untuk sekedar makan malam atau memamerkan sedikit dari hiburan yang disajikan kota ini kepada sang anak. 

Malam ini terlalu larut untuk perbincangan yang kencang. Anak-anak sudah tertidur pulas, karena seharian menikmati dunia mereka yang seakan tak habis dengan gigi kuat mereka yang tersenyum bahkan tertawa. Kaki-kaki mereka yang lelah, karena harus mengejar satu sama lain agar mendapatkan cerita yang akan mereka bawa kelak ketika sudah besar. Iya, sebuah memori masa kecil yang tak akan pernah habis nantinya untuk diceritakan. 

Tangan lembut itu menggenggam gadget dengan layar sentuh berwarna putih, kelihatannya tangan itu lihai memainkan jari-jemari untuk menggabungkan huruf dari tuts layar sentuh. Lentiknya permainan ini, dibawa anggun oleh sang ratu dalam kerajaan rumah tangga. "Selamat malam sayang, I love u. semoga kamu yang disana sedang dalam keadaan merindu, seperti aku disini yang selalu menunggu kecupan manismu..mmmuuach". Begitu kata ini terangkai indah dalam bingkai selebar kurang lebih 3"inc. 


Ting,,balasan yang diujung kerinduan segera menyambangi layar sentuh itu. "I Love u too, untuk bidadariku yang sedang berkeliaran dalam fikiranku. Segera kecupan ini akan melayang dalam pipimu yang merona ketika kupandang kau dengan mesra. Selamat tidur sayangku, besok kutunggu kau ditempat biasa". Panjang hampir menuju ke line 2 message ini.

"Sedang apa Ma?, kelihatannya sibuk sekali daritadi?", tanya Suami kepada sang istri
"Ouu,, ini lagi berkirim pesan dengan client yang seharusnya janjian ketemu hari ini, ee,,, nggak jadi karena mama ada urusan lain. Jadi besok deh kita janjian lagi Pa.", jawab istri dengan nada yang santai, tidak kikuk, bahkan berkesan yakin dengan apa yang sedang ia bicarakan.
"Ya sudah sekarang mama tidur. Biar besok nggak telat ketemuan dengan client. Apa besok Papa antar saja, biar mama bisa sekalian istirahat di mobil." perhatian sang suami yang ingin sekali Istrinya mendapatkan pelayanan prima.
"Mmmm,, nggak usahlah pah. Mama besok berangkat sendiri aja, karena mama harus menjamu client yang katanya sih dia mau lihat-lihat tempat proyeknya."jawab istri sembari memberi kecupan di dahi suami

Drama ini berlangsung cukup lama, hampir 3 tahunn sudah bidadari ini menjajaki sang Pangeran yang dijulukinya "client". Iya, client yang membuat dirinya jatuh dalam hal percintaan terlarang. Dia yang disebut bidadari sedang larut dalam indahnya bunga-bungan cinta yang sedang merekah. 

"Ma, ingatkan kalau kita ini suami-istri? Mama ini kan ibu dari kedua anak kita! Sadaralah ma, kita ini sudah hampir 20tahun bersama. Anak-anak (Bima-Andrea) kita sudah besar, mereka seakan ditusuk dalam keadaan hidup-hidup jika mereka tau bagaimana kelakuan mama selama ini! Apa yang mama inginkan?", suara Arya yang tersengal-sengal karena tangisannya yang tak kuat menahan air mata dari tingkah laku sang istri

Kesabaran Arya sepertinya lebih dari cukup, sudah 3 tahun ia terus dibohongi dengan manisnya kata-kata sang ratu. Sang istri ternyata sudah memiliki hubungan khusus dengan pria yang disebutnya klien selama 3 tahun ini. Bahkan mereka sudah merencanakan untuk kejenjang selanjutnya. 

"Mama ingin pisah dari papa, mama sudah merasa tidak cocok lagi dengan rumah tangga kita. Silakan papa boleh bawa anak-anak, dan segera tinggalkan rumah ini. Mama tidak ingin lagi ada cekcok yang berkepanjangan. Segera mama akan melayangkan surat gugatan cerai, Mama harap Papa paham dengan apa yang menjadi keputusan Mama. Papa sudah lama di PHK, dan sekarang penghasilan Papa sudah tidak seimbang dengan Mama". Jawab sang ratu rumah tangga dengan begitu jelas dan lantang

Penghasilan yang tidak sama membuat semua yang indah menjadi buruk, menjadikan yang damai runtuh. Tembok itu sudah tak dapat terhalangi lagi untuk hancur , sekalipun itu anak. 

Tidak sepantasnya ini terjadi, 20 tahun ternyata tidak cukup mengukuhkan 2 hati yang pernah saling terikat janji dihadapan manusia dan yang paling penting janji suci ini langsung diikrarkan didepan ALLAH SWT. 
Ingatlah selalu bahwa "Istri yang sholehah adalah perhiasan dunia". Dimana letak surga anak? yaitu dibawah telapak kaki ibuny. Lalu dimana letak surga sang istri? yaitu dibawah kaki suaminya. 

Berdoalah, agar kita selalu menjadi bidadari suami kita baik didunia dan diakhirat nanti. 

Allah tidak menyukai di antara mereka ada yang berniat melakukan perceraian.

Naudzubillah summa naudzubillahi min dzalik. Semoga ALLAH selalu melindungi kita semua, dari hal-hal yang ALLAH tidak sukai bahkan ALLAH laknat. Semoga kita akan menjadi perhiasan dunia dan kita akan menjadi bidadari suami kita di dunia dan akhirat.  

4 comments:

  1. Semoga kita selalu bisa menjaga diri dan keluarga ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amin,, iya Mom, semoga selalu dalam lindungan ALLAH SWT :)

      Delete
  2. semoga kita jgn sp kayak gitu, ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, mom,, semoga kita dijauhkan dari hal-hal yang demikian :)

      Delete

 

Instagram @pujiariningsih

back 2 right way Template by Ipietoon Cute Blog Design